Pak Brodin adalah seorang pengusaha yang cukup kaya
dan terkenal di desanya.
Saking kayanya pak Brodin berniat untuk menikah lagi
dengan seorang kembang desa yang menjadi rebutan
para pemuda di desa tersebut, Monahwati namanya.
Setelah mendapat restu dari istri pertamanya,
jadilah pak Brodin menikah dengan Monahwati.
Seorang pemuda desa bernama Moekri yang menjadi
'saingan' berat pak Brodin amat iri dan cemburu setelah tahu
pak Brodin jadi menikahi Monahwati.
Si Moekri ini setiap hari selalu mencoba untuk mendekati Monahwati
namun tidak pernah ada kesempatan.
Suatu hari, kesempatan emas itu berpihak padanya.
Datanglah si Moekri ke peternakan pak Brodin,
dilihatnya Monahwati sedang asyik memberikan makan ayam
di dalam kandang yang luas dan lebar itu.
Berkata si Moekri ke pak Brodin :
"Pak Brodin, aku minta telor ayamnya satu, boleh ndak tak iye.?".
"Oooo..silahkan minta saja sama istriku bu Monahwati
di dalam kandang itu..bilang disuruh aku."
Masuklah si Moekri ke dalam kandang
dimana Monahwati berada, lalu berkata ia :
"Nah-Monah aku disuruh 'tidur' dengan kamu sama pak Brodin tuh..
kalau ndak percaya tanyakan sendiri sana dik."
Sambil berteriak si Monahwati bertanya sama pak Brodin :
"Pak...bener orang ini di-'beri'.?"
"Yaaa.terserah kamu.." kata pak Brodin balik berteriak.
Jadilah, kedua orang ini "berpacu" di dalam kandang.
Setelah keduanya selesai, si Moekri keluar sambil berkata
sama pak Brodin :
"Pak, makasih yaa..." katanya.
"Oooo iya, sama-sama." kata pak Brodin.
Akhirnya pak Brodin masuk ke dalam kandang tersebut,
lalu bergumam pak Brodin :
"Wah, orang ini gimana sich.
Makan telor koq putih-putihnya dibuang disini..."
sambil geleng-geleng kepala.